-->

Pahala Besar Puasa Tasu'a dan Puasa "Asyura Tanggal 19-20 September 2018

Jadwal Puasa SUNNAH MUHARRAM 1440 H. sahabat Forum Majlis Ilmu dimanapun anda  berada kami mengingatkan kepada anda semuanya bahwa besok hari rabu tanggal 19 September 2018 adalah tanggal 9 Muharram bertepatan dengan hari puasa tasu'a. dan kamisnya tanggal 20 September 2018 masuk hari asyuro yaitu puasa "asyura pada tanggal 10 muharram. kita sebagai umat islam disunnahkan berpuasa. 


Puasa Asyura':
1⃣Hari Rabu, 9 Muharram 1440 H/ 19 September 2018 M (Sehari sebelum Puasa Asyura)

2⃣Hari Kamis, 10 Muharram 1440 H/ 20 September 2018 M (Puasa Asyura')

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

๐Ÿ”– Keterangan:

๐Ÿ—ž Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,

✔ “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi no. 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya).

APAKAH ITU PUASA TASU"A


Puasa Tasua'a Adalah Puasa yang direncanakan nabi muhammad dahulu kala sebelum meninggal ketika jatuh hari 'asyuro 10 Muharram nabi bercita-cita ingin puasa tanggal 9 muharramnya.

๐Ÿ—žPara shahabat berkata: 

"Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi."

☑ Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Di tahun depan Insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9 tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat. (HR. Muslim, Abu Daud, Thabary dalam Tahdzibul Atsar, Baihaqi dalam Al-Kubra dan As-Shugra, serta Syu’abul Iman dan Thabrabi dalam Al-Kabir)

Puasa Tasu'a dan 'Asyura'

pada dasarnya huku puasa "asyuro san Tasu'a adalah sunnah sebagaimana dalam hadits dibawah ini : 
Tasu'a ialah hari yang ke-9 dari bulan Muharram, sedang 'Asyura' adalah hari yang ke-10 dari bulan tersebut,

ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑุถ ู‚َุงู„َุชْ: ูƒَุงู†َุชْ ู‚ُุฑَูŠْุดٌ ุชَุตُูˆْู…ُ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ ูِู‰ ุงْู„ุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ูˆَูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุต ูŠَุตُูˆْู…ُู‡ُ. ูَู„َู…َّุง ู‡َุงุฌَุฑَ ุงِู„َู‰ ุงู„ْู…َุฏِูŠْู†َุฉِ ุตَุงู…َู‡ُ ูˆَุงَู…َุฑَ ุจِุตِูŠَุงู…ِู‡ِ. ูَู„َู…َّุง ูُุฑِุถَ ุดَู‡ْุฑُ ุฑَู…َุถَุงู†َ، ู‚َุงู„َ: ู…َู†ْ ุดَุงุกَ ุตَุงู…َู‡ُ ูˆَู…َู†ْ ุดَุงุกَ ุชَุฑَูƒَู‡ُ. ู…ุณู„ู… 2: 792

Dari 'Aisyah RA, ia berkata : Adalah kaum Quraisy berpuasa 'Asyura' pada masa jahiliyah dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Maka setelah berhijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa 'Asyura' dan memerintahkan kepada para shahabat untuk berpuasa pada hari itu. Maka setelah diwajibkan puasa di bulan Ramadlan, lalu beliau bersabda, "Barangsiapa yang ingin berpuasa 'Asyura' silakan berpuasa, dan barangsiapa yang ingin meninggalkannya silakan tidak berpuasa". [HR. Muslim juz 2, hal. 792]

ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ ุฑุถ ู‚َุงู„َ : ู‚َุฏِู…َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุต ุงู„ْู…َุฏِูŠْู†َุฉَ ูَูˆَุฌَุฏَ ุงْู„ูŠَู‡ُูˆْุฏَ ูŠَุตُูˆْู…ُูˆْู†َ ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ، ูَุณُุฆِู„ُูˆْุง ุนَู†ْ ุฐ?ู„ِูƒَ، ูَู‚َุงู„ُูˆْุง: ู‡?ุฐَุง ุงْู„ูŠَูˆْู…ُ ุงู„َّุฐِูŠْ ุงَุธْู‡َุฑَ ุงู„ู„ู‡ُ ูِูŠْู‡ِ ู…ُูˆْุณَู‰ ูˆَ ุจَู†ِูŠْ ุงِุณْุฑَุงุฆِูŠْู„َ ุนَู„َู‰ ูِุฑْุนَูˆْู†َ، ูَู†َุญْู†ُ ู†َุตُูˆْู…ُู‡ُ ุชَุนْุธِูŠْู…ًุง ู„َู‡ُ. ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุต: ู†َุญْู†ُ ุงَูˆْู„َู‰ ุจِู…ُูˆْุณَู‰ ู…ِู†ْูƒُู…ْ، ูَุงَู…َุฑَ ุจِุตَูˆْู…ِู‡ِ. ู…ุณู„ู… 2: 795
Dari Ibnu 'Abbas RA, ia berkata : Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa 'Asyura'. Lalu mereka ditanya (Rasulullah SAW) tentang hal itu. Maka jawab mereka, "Hari ini adalah suatu hari yang Allah memberikan kemenangan kepada Nabi Musa dan Bani Israil atas Fir'aun, maka kami berpuasa pada hari ini untuk mengagungkannya". Lalu Nabi SAW bersabda, "Kalau begitu kami lebih berhaq terhadap Nabi Musa daripada kalian". Kemudian beliau memerintahkan untuk berpuasa 'Asyura". [HR. Muslim juz 2, hal. 795]
๐Ÿ“š Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan lafadz sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam al-Huda dan al-Majd Ibnu Taimiyyah dalam al-Muntaqa:

Keutamaan Puasa "Asyuro

Keutamaan Puasa ‘Asyura

Setelah membaca hadits-hadits Nabi muhammad secara umum tentang keutamaan orang yang  sedang berpuasa, di dalam bulan terutama bulan Muharram terdapat anjuran  khusus untuk berpuasa pada Hari ‘Asyura.

Dalam hadits ini disebutkan bahwa puasa yang paling utama setelah Puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan di dalam bulan Muharram terdapat anjuran untuk berpuasa di Hari ‘Asyura.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya), “Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Kemudian terdapat suatu hadits yang menceritakan bahwa seorang laki-laki datang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pahala puasa hari ‘asyura. Maka Rasulullah menjawab: Aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)
❗"Selisihilah orang Yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya."

๐Ÿ—ž Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, no.1979)

๐Ÿ”ฐ CATAT tanggalnya, amalkan SEMAMPUNYA.

✍ Admin Kajian Fiqhunnisa

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pahala Besar Puasa Tasu'a dan Puasa "Asyura Tanggal 19-20 September 2018"

Posting Komentar

Jika Artikel Ini Bermanfaat Silahkan Dibagikan Kepada Teman Teman Agar Pahala Anda Mengalir Sebagai Sedekah .

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel